Beberapa Alasan Terjadinya Kerusakan Komponen Pada Tiang Pancang

Kerusakan pada komponen tiang pancang dapat dimulai pada saat pelaksanaan. Kerusakan tiang pancang paling sulit diketahui karena tertanam dalam tanah sehingga tidak dapat terlihat secara kasat mata. Bangunan yang didirikan di atas tanah lunak memerlukan tiang yang panjangnya lebih dari satu buah tiang untuk satu titik pemancangan, sehingga memerlukan penyambungan antar tiang. Kualitas sambungan yang tidak baik, dapat mengakibatkan rusaknya tiang. Konstruksi kepala tiang dan mutu beton yang kurang memenuhi persyaratan dapat mengakibatkan retakan pada tiang. Kondisi ini sering ditemui pada komponen tiang yang dicetak di lapangan (cast  insitu). Akibat gempa, sering mengakibatkan patahnya tiang akibat kegagalan dalam menerima gaya geser dan momen pada kepala tiang. Kerusakan lebih diperburuk lagi akibat beban tumbukan (punching) dari getaran gempa dalam arah vertikal, sehingga memperbesar pengaruh gaya aksial (gaya gravitasi) yang diterima oleh tiang.

Pengaruh gempa memberikan fenomena yang menarik, bila bangunan berdiri di atas tanah lepas (Loose sand) dengan gradasi butiran dan besaran (magnitude) gempa tertentu. Pada kondisi ini tanah akan mencair/mendidih (boiled) akibat tekanan air pori yang tinggi, sehingga tanah kehilangan sifat aslinya dan kehilangan daya dukungnya. Akibatnya daya lekatan dan daya dukung tanah menjadi hilang. Sifat dasar tanah itu homogen, bangunan akan mengalami amblas, dan bila tidak seragam akan mengalami guling. Pada kondisi ini biasanya komponen bangunan atas tidak mengalami kerusakan yang berarti, namun bangunan tidak dapat lagi dipergunakan.

Fenomena gempa lain yang menarik adalah bila gempa dengan besaran tertentu dan pusat gempa terjadi di laut, biasanya akan mengakibatkan timbulnya gelombang besar (Tidal Wave / Tsunami). Tsunami akan menimbulkan gerusan setempat (local scouring) pada tanah disekitar bangunan dan merusak pondasi.

Kerusakan pada tiang sering terjadi akibat kesalahan dalam proses pemotongan sisa ujung tiang dengan cara yang tidak memenuhi persyaratan.

  • Kerusakan Tiang Pancang Baja

Bahan baja sangat rentan terhadap korosi, terutama bila terpengaruh larutan yang reaktif, seperti air laut dan  bahan cairan buangan industri yang mengandung bahan kimia. Selain itu kondisi lingkungan laut atau pegunungan yang mengandung udara garam atau belerang juga merupakan penyebab terjadinya korosi. Korosi sebenarnya dapat dicegah bila bahan baja terlindung dari pengaruh oksigen. Komponen baja pada bangunan bawah, biasanya adalah tiang pancang, baik yang mengggunakan tiang baja atau tiang beton bertulang, serta komponen sloof.

Untuk memberikan perlindungan komponen baja pada bangunan bawah dapat dilakukan dengan menggunakan bahan yang tahan karat atau diberi perlindungan yang dapat diperbaharui seperti perlindungan katoda (Catodic protection).

  • Kerusakan tiang pancang beton

Kerusakan pada tiang pancang dapat dimulai pada saat pelaksanaan antara lain akibat kualitas beton yang digunakan kurang baik atau penggunaan drop hammer yang  kurang  tepat. Penyebab lain  adalah cara pemotongan yang kurang baik, dimana pemotongan dilakukan secara manual, sehingga dinding tiang yang terlalu tipis tidak mampu menahan beban pukulan yang terjadi. Seharusnya pemotongan dilakukan dengan alat khusus untuk memotong tiang. Tidak sempurnanya kerataan bidang kepala tiang akan mengakibatkan perbedaan beban yang bekerja pada saat jatuhnya hammer di atas kepala  tiang, dan akhirnya menimbulkan retakan pada saat gempa, bila komponen tiang pancang tidak direncanakan menahan beban geser maupun beban aksial yang  terlalu  besar  dapat mengakibatkan tiang pancang akan mengalami keruntuhan.

pondasi pinggir pantai

 

Hubungi kami
1
#temanbinanusa
Silahkan diskusikan keperluan Anda, kami selalu siap untuk membantu Anda.

Amanah, Profesional, Berintegritas